Kepahiang, Mediabengkulu.co – Menjelang tutupnya Tahun Anggaran 2024, sejumlah desa di Kabupaten Kepahiang, masih belum mencairkan Anggaran Dana Desa dan Dana Desa.
Padahal, sekarang sudah berjalan 8 hari per 8 Desember 2024, menyisakan hanya 22 hari sebelum tahun ini berakhir.
Hal ini memicu perhatian terkait efektivitas realisasi anggaran di daerah tersebut.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, Jono Antoni, melalui Kepala Bidang Perbendaharaan, Jhon Indi, mengungkapkan bahwa serapan ADD dan DD di Kabupaten Kepahiang hingga awal Desember 2024 belum mencapai 100 persen.
“Serapan ADD baru mencapai 82,52 persen, sementara DD sudah di angka 98,73 persen. Jadi, keduanya masih belum terealisasi sepenuhnya,” jelas Jhon ,Minggu (8/12/2024).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai desa-desa yang belum mencairkan ADD/DD, Jhon menjelaskan bahwa hal tersebut berada di bawah wewenang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
“Kami hanya mencatat serapan anggaran, sementara informasi spesifik soal desa yang belum mencairkan, bisa dikonfirmasi ke Dinas PMD,” tambah Jhon.
Pada TA 2024, total pagu ADD Kabupaten Kepahiang mencapai Rp 47,41 miliar, dengan realisasi saat ini sebesar Rp 39,13 miliar (82,52 persen).
Sedangkan total pagu DD mencapai Rp 82,57 miliar, dengan realisasi Rp 81,53 miliar (98,73 persen).
Selain itu, terdapat tambahan DD sebesar Rp 3,05 miliar, namun baru terealisasi Rp 1,19 miliar atau 39,13 persen.
Peningkatan anggaran pada tahun ini cukup signifikan dibandingkan 2023, di mana ADD naik Rp 5 miliar lebih, dan DD meningkat Rp 561 juta.
Dana Desa digunakan untuk berbagai program seperti pemulihan ekonomi, perlindungan sosial, pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan operasional pemerintahan desa.
Dengan waktu yang tersisa kurang dari satu bulan, masih menjadi tanda tanya apakah serapan anggaran bisa mencapai 100 persen.
Jhon mengingatkan pentingnya percepatan proses pencairan agar tidak ada sisa anggaran yang terbuang.
Sementara itu, untuk TA 2025, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan DD sebesar Rp 80,54 miliar untuk 105 desa di Kabupaten Kepahiang.
Dana ini akan difokuskan pada penanganan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan, pembangunan infrastruktur dasar, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan.
“Ke depan, desa-desa diharapkan lebih optimal dalam perencanaan dan penggunaan anggaran, sehingga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” pungkas Jhon. (Adv)