Seluma, mediabengkulu.co – Arzen, seorang penyandang tunanetra, warga Kelurahan Napal, Kabupaten Seluma tak tersentuh bantuan dari pemerintah baik itu program keluarga harapan maupun bantuan beras.
“Terakhir saya menerima bantuan tahun 2021, sudah itu tidak pernah lagi, baik itu beras maupun PKH, semuanya telah diputus,” kata Arzen, Sabtu (15/2/2025).
Dirinya pernah didatangi oleh pihak pemerintah setempat untuk didata penerima bantuan, namun hingga kini bantuan tersebut tak kunjung direalisasikan dan ia terima.
“Dulu pernah ada yang datang menfoto dan mendata, kata mereka bakal menerima bantuan karena lansia, namun sampai saat ini saya tak kunjung menerima bantuan,” ucap Arzen.
Walaupun mempunyai keterbatasan fisik, namun dirinya paling pantang untuk mengemis mengharapkan belas kasih dari orang lain.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari Arzen mengandalkan honor pengurus masjid, ia rutin mengumandangkan azan ketika mulai masuk waktunya sholat.
Yurman, Ketua RT 3 RW 1 Kelurahan Napal mengatakan kalau Arzen memang layak untuk mendapatkan perhatian khusus dan bantuan dari pihak pemerintah.
Segala upaya pernah pihaknya lakukan supaya Arzen bisa mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak pemerintah.
“Memang sudah layak untuk dibantu oleh pemerintah, kami tidak bisa berbuat banyak karena yang mempunyai wewenang itu Dinas Sosial, kami tidak pernah dilibatkan,” ungkap Yurman.
Sementara menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Seluma, Elian Suandi, yang mengusulkan penerima bantuan sosial pihak pemerintah desa atau kelurahan, pihaknya hanya sebatas memantau.
“Pemerintah desa atau kelurahan yang mendata penerima bantuan, karena mereka yang lebih tahu, di desa dan kelurahan ada seorang operator yang mendata penerima bantuan,” ungkap Elian Suandi.
Elian Suandi mengatakan, pemerintah desa maupun kelurahan wajib mengevaluasi satu bulan sekali data penerima bantuan sosial dengan melibatkan Ketua RT/RW dan tokoh masyarakat setempat.
“Datanya harus dievaluasi satu bulan sekali dengan melibatkan Ketua RT/RW dan tokoh masyarakat setempat, untuk mengetahui mana yang layak dan tidak layak menerima bantuan,” tutup Elian Suandi.
Laporan: Alsoni Mukhtiar // Editor: Sony