Angka Stunting Meningkat, Rejang Lebong Paling Tinggi

Rakerda program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting (foto : red/mb)

Bengkulu, mediabengkulu.co – Angka stunting di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan, berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia tahun 2023, menunjukkan kenaikan angka prevalensi sebesar 0,4 persen.

Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, yang juga sebagai ketua tim percepatan penanganan stunting, mengatakan target penanganan stunting di Provinsi Bengkulu tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

“Harusnya tahun ini angka stunting bisa turun 12,55 persen, namun justru naik 20,2 persen dari sebelumnya sebesar 19,8 persen,” ungkap Rosjonsyah, saat rakerda program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting, Rabu (8/5/2024).

Akan tetapi ada empat daerah yang mengalami penurunan, yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Bengkulu Utara.

“Penurunan tertinggi terjadi di Kota Bengkulu, dengan penurunan angka prevalensi stunting sebesar 6,2 persen, dari 12,9 persen menjadi 6,7 persen,” kata dia.

Sementara enam daerah yang mengalami kenaikan yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

“Kabupaten dengan kenaikan tertinggi, Rejang Lebong, dengan peningkatan sebesar 8,4 persen, dari 20,2 persen menjadi 28,6 persen,” jelas Rosjonsyah.

Atas kenaikan ini, Rosjonsyah menekankan beberapa hal dalam akselerasi penurunan angka stunting tahun 2024, antara lain fokus kepada sasaran super prioritas, yaitu ibu hamil dan bayi hingga usia 2 tahun.

Fokus pada wilayah garapan, terutama yang memiliki tingkat risiko stunting tinggi, diiringi pengawalan hasil penimbangan oleh tim pengendalian penyakit dan tim penggerak kesejahteraan keluarga di berbagai level.

Pemberian bantuan pangan yang tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting juga perlu dilakukan sejalan dengan adanya penggunaan dana alokasi khusus kesehatan untuk program mitigasi terintegrasi lokal dan dana bagi hasil. (red)

Editor : Sony