MEDIA BENGKULU,-Sultan Bachtiar Najamudin atau yang akrab disapa Bung Sultan, adalah seorang pengusaha sukses yang merupakan cucu dari Sultan Yakoeb Bachtiar, tokoh sentral terbentuknya Provinsi Bengkulu.
Pria kelahiran 11 Mei 1979 di Anggut, Bengkulu Selatan ini, memang merupakan pekerja keras sejak kecil. Adik kandung mantan Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamuddin itu selalu berprestasi menjadi juara kelas. Selama Sekolah, Sultan sudah menunjukkan kepiawaiannya berorganisasi dengan menjadi empat kali Ketua OSIS. Setelah memutuskan merantau ke Jakarta, bersama sang kakak Agusrin M Najamudin dia berjuang, bertahan hidup sekaligus mengejar takdir.
Sudah berbagai jenis usaha dia jalani dari yang sederhana sampai yang kompleks. Tidur di masjid bukan hal baru lagi selama dia berjuang di Jakarta. Dia pernah menjadi penjual makanan keliling dan tukang AC keliling. Berkat kegigihannya, Sultan akhirnya menjadi pengusaha sukses yang menangani usaha bertaraf nasional dan internasional.
Pemimpin Perusahaan Majalah HealthNews, yang merupakan bagian dari United Nations On Drug and Crime (UNODC-Badan Dunia PBB), kerja sembari kuliah. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Indonesia (UI) dan melanjutkan Program Master di bidang Sosial an Politik. Belum genap 30 tahun Sultan menjadi anggota DPD. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Panitia Hubungan Antar Lembaga DPD RI. Posisi ini terbilang cukup prestisius karena mewakili Indonesia di dunia internasional, hampir separoh negara di dunia ini sudah didatanginya.
Pada diri Sultan, mengalir darah dari berbagai suku. Ada darah Rejang, Padang dan Selatan. Sang kakek adalah keturunan langsung kerajaan Pagaruyung Padang, Sumatera Barat. Sementara saudara kakeknya banyak yang berdarah Rejang. Meskipun asli putra daerah, Sultan tidak canggung berkomunikasi dan bertindak layaknya masyarakat Jawa. Bahkan banyak orang dari suku Jawa menilai Sultan lebih Jawa dari orang Jawa.
Maklum saja karena sejak kecil dia bergaul dengan masyarakat Jawa. Anak angkat ayahnya semuanya warga tranmigrasi. Sementara kakaknya beristrikan orang Jawa bahkan dari golongan ningrat Jawa.
Pengusaha multitalenta ini sekarang sedang sibuk mengembangkan Healthnews, berbasis digital agar lebih mudah diakses oleh Generasi Muda yang notabenenya menyukai hal-hal yang praktis. Diantara bisnisnya yang lain, Sultan juga seperti generasi muda milenial yang berhasil mengisi celah usaha dan menjadi sukses diminati pasar. Ia disebut-sebut, sedang menyiapkan bisnis digital, urusan kesehatan dikaitkan dengan Financial Tecnology (Fintech). Ia melihat peluang Fintech masih cukup menjanjikan.
Dalam beberapa kesempatan, Sultan sering mengelus dada melihat keadaan Provinsi Bengkulu sekarang yang seakan ketinggalan momentum untuk menggenjot pembangunan dan mengejar ketertinggalan. Sultan yang merupakan Putra Daerah asli Bengkulu tentu merasa prihatin akan hal ini. Sejarah mencatat, dua sosok yang dianggap berpengaruh besar terhadap pembangunan di Bengkulu. Yaitu Mantan Gubernur Suprapto dan Agusrin. Masyarakat menilai, laju pertumbuhan yang lambat disinyalir karena kemampuan ekonomi dan daya saing masyarakat yang rendah. Kapabilitas masyarakat merupakan salah satu elemen terpenting untuk meningkatnya laju ekonomi yang pesat.
Mereka disinyalir mampu mempercepat pembangunan infrastruktur Bengkulu dengan menjebol bagian isolasi Bengkulu. Ribuan handtraktor gratis dibagikan untuk petani, pembangunan pantai panjang, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, harga sawit dan karet yang sesuai bagi petani dan ide besar pembangunan pariwisata . Di matanya, masih banyak potensi, peluang dan harapan yang harus dimaksimalkan. Dari rasa prihatin inilah, Sultan Najamudin akhirnya mantap mencalonkan diri lagi sebagai anggota DPD RI dalam pemilu 2019.
EDITOR : NOOR PRATAMA