Bengkulu, mediabengkulu.co – Penerimaan bea keluar di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan yang cukup signifikan, per 31 Maret 2024 hanya terealisasi sebesar Rp 98 ribu dari target Rp 26,6 juta.
Kepala Kantor Bea Cukai Bengkulu, Koen Rachmanto, mengatakan penurunan yang cukup signifikan ini terjadi akibat penundaan ekspor komoditas seperti cangkang sawit, batu bara dan kayu.
Penundaan ekspor disebabkan oleh pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, hal ini juga mengakibatkan kenaikan biaya ekspor.
“Meskipun volume ekspor tetap stabil, namun ada penurunan signifikan pada kontribusi komoditas bea keluar,” ungkap Koen, Rabu (1/5/2024).
Masih dikatakan Koen, kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, target bea keluar tahun ini mengalami kenaikan, yang mana tahun lalu hanya sebesar Rp 6.4 juta.
Sementara pada neraca perdagangan hingga Maret 2024, tercatat sebesar Rp 905,9 miliar, meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah total ekspor pun mengalami kenaikan 49% dari tahun sebelumnya atau mencapai 832.997 metrik ton.
Dikonfirmasi terpisah, General Manajer Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko, mengatakan kalau pihaknya terus mengoptimalkan alur lalulintas kapal di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, dengan melakukan pengerukan secara berkala.
“Terjadinya pendangkalan disebabkan kondisi cuaca yang sangat buruk beberapa waktu terakhir,” terang Joko. (Red)
Editor : Sony