Ahmad Sahroni Puji Kapolri yang Buka Peluang Polwan Jadi Kapolda: Revolusioner

JAKARTA,mediabengkulu.co- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan Polri membuka peluang bagi Polwan untuk menduduki jabatan strategis seperti Kapolda hingga pejabat utama Mabes Polri.

Pernyataan itu disampaikan saat menyinggung kemajuan personel Polwan setiap tahunnya.

Diketahui, saat ini terdapat 250 personel Polwan yang menjabat di posisi strategis pada 2021. Angka itu naik sebesar 23% menjadi 308 personel di 2022.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai kebijakan Sigit sangat penting demi memunculkan perspektif gender yang berkeadilan di tubuh kepolisian.

“Saat ini institusi harus berfokus pada sumber daya manusia yang berkualitas dan mau bekerja keras untuk institusi, tidak peduli laki-laki atau perempuan.

Langkah Kapolri sangat revolusioner dalam mengubah stigma Polri yang dinilai kental akan budaya patriarki,” ujar Sahroni dalam keterangannya yang dikutip dari kumparan.co, Sabtu (10/9).

“Selain itu, banyaknya perempuan di jajaran pejabat polisi juga akan memberikan perspektif gender yang sangat penting bagi kepolisian dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, ” lanjutnya.

Lebih lanjut, Sahroni berharap langkah yang dilakukan Sigit di Polri dapat diikuti oleh institusi atau lembaga lainnya.

“Saya berharap langkah untuk mengupayakan kesetaraan gender seperti ini dapat diikuti oleh institusi dan lembaga yang lainnya. Biarkan semua perempuan hebat di Indonesia dapat menunjukkan skill dan kemampuannya tanpa harus dikekang oleh stigma apa pun.” tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara puncak dan syukuran HUT ke-74 Polwan Republik Indonesia di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/9).

Dalam sambutannya, Sigit berpesan kepada seluruh jajaran Polwan untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri demi bisa mengharumkan, bangsa, negara dan institusi Polri.

Ia juga meminta kepada seluruh jajaran Polwan untuk membantu Polri meraih kembali kepercayaan publik. Ia meminta Polwan menggunakan pendekatan yang humanis. (**)