MEDIABENGKULU.CO-Objek tiga dimensi ini semakin akrab di kalangan kita. Ya, saat ini patung seolah tak lagi asing ditemui. Di rumah-rumah, pinggir-pinggir jalan, ataupun sudut-sudut kota tampak jelas berdiri. Wujudnya bermacam-macam, baik dalam rupa makhluk hidup maupun benda mati. Ada yang dibuat sebagai hiasan, ataupun dipajang sebagai sesembahan atau sesuatu yang harus dihormati. Lantas, bagaimana Islam memandang hal ini?
Pada dasarnya, setiap Muslim pasti mengetahui syirik itu haram. Secara ringkas, syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Dalam banyak ayat, Allah SWT dengan tegas melarang manusia dari segala bentuk kesyirikan. Rasulullah SAW juga berulang kali menyampaikan tentang bahaya perbuatan ini dalam haditsnya. Syirik merupakan bentuk kezaliman yang paling besar di muka bumi dan ia tergolong dosa besar yang dapat menghapus setiap amal kebaikan.
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az Zumar: 65).
Oleh karena itu, kewajiban seorang Muslim—setelah bertauhid—adalah membersihkan aqidahnya dari segala bentuk kesyirikan kepada Allah. Demi menjaga kemurnian aqidah tersebut, Islam menutup segala celah yang berpotensi seseorang terjerumus dalam kesyirikan. Salah satu pintu syirik yang cukup serius mendapat perhatian Islam adalah larangan membuat patung.
Membuat patung dilarang dalam Islam karena ia menjadi penyebab awal munculnya kesyirikan di muka bumi ini. yaitu sebagaimana disebutkan dalam kisah Nabi Nuh AS, Allah SWT berfirman:
“Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.” (Nuh: 23)
Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Nama-nama yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Ketika orang-orang shalih tersebut mati, maka orang-orang mulai i’tikaf di kubur-kubur mereka. Kemudian berlalulah waktu hingga mereka membuat bentuk untuk orang-orang shalih tersebut dengan wujud patung. Dan perlu dipahami bahwa beri’tikaf di kubur, mengusap-ngusap kubur, menciumnya dan berdoa di sisi kubur adalah asal dari kesyirikan dan awal mula adanya penyembahan berhala.” (Majmu’ Fatawa, 27/79)
Ibnul Qayyim juga menyatakan: “Kebanyakan syirik yang terjadi di tengah umat berasal dari lukisan-lukisan dan kuburan-kuburan itu.” (Zadul Ma’aad, 3/458)
Namun dalil di atas ternyata bukan satu-satunya penyebab mengapa Islam melarang umatnya untuk menciptakan patung. Ada banyak alasan lain yang menjadikan patung terlarang di dalam Islam. Di antaranya adalah:
Satu: Menyerupai Penciptaan Allah
Dalam sebuah riwayat, dari Said bin Abul Hasan ia menceritakan, “Saya pernah duduk dalam majelis Ibnu Abbas RA. Tiba-tiba datang seorang lelaki bertanya, ‘Wahai Abu Abbas! Saya ini orang yang kerjanya cuma dengan cara ini. Saya seorang pelukis.’ Ibnu Abbas menjawab, ‘Saya hanya akan memberitahukan kepadamu apa yang kudengar dari Rasulullah SAW. Aku pernah mendengar beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang melukis gambar, pasti akan disiksa oleh Allah sampai ia mampu meniupkan ruh ke dalam gambar-gambar tersebut. Padahal ia tidak akan mampu meniupkan ruh tersebut selamanya.’ Serta merta lelaki tadi merangkak dengan susah payah, wajahnya memucat. Maka Ibnu Abbas berkata, ‘Kalau kamu masih ingin melanjutkan profesimu itu, maka silakan kamu menggambar pepohonan dan segala sesuatu yang tidak bernyawa.” (HR. Al-Bukhari: 2112 dan Muslim: 2110)
Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الَّذِينَ يَصْنَعُونَ هَذِهِ الصُّورَةَ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang membuat lukisan ini akan disiksa di hari kiamat nanti, lalu diperintahkan kepada mereka, ‘Hidupkan apa yang kalian ciptakan itu’.”(HR. Bukhari Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ أظْلَمُ مِمَّن ذَهَبَ يَخلُقُ خَلْقَاً كَخَلْقِي، فَليَخْلُقُوا حَبَّةً أو ليَخْلُقُوا ذَرَّةً
“Tidak ada yang lebih zhalim dari orang yang menciptakan sesuatu meniru ciptaan-Ku. Coba mereka coba menciptakan biji-bijian atau sebiji dzarrah!” (HR. Bukhari Muslim)
Iman An-Nawawi menjelaskan, “Maksud dari hadits di atas adalah, ‘coba mereka menciptakan biji dzarrah yang bernyawa dan beraktivitas sendiri sebagaimana yang diciptakan oleh Allah. Demikian juga, coba mereka menciptakan biji gandum dan sejenisnya yang memiliki rasa, dapat dimakan, ditanam dan tumbuh, serta memiliki segala kriteria yang terdapat dalam biji gandum dan berbagai jenis biji-bijian lain yang diciptakan oleh Allah. Perintah itu untuk menunjukkan ketidakmampuan manusia melakukannya sebagaimana dijelaskan sebelumnya.” (Syarah Shahih Muslim, 14/90)
Dua: Islam Memerintahkan untuk Menghancurkan Patung
Dalam sebuah riyawat, dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata, “Rasulullah SAW pernah masuk kota Mekkah. Kala itu di sekitar Ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh patung. Beliau langsung menusuk patung-patung itu dengan kayu seraya bersabda:
ُجَاءَ الحَقُ وَزَهَقَ البَاطِل
“Telah datang kebenaran, dan hancurlah kebatilan’,” (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abul Hayyaz Al-Asadi diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata, ‘Aku akan mengutusmu sebagaimana dahulu Rasulullah SAW pernah mengutusku. Yaitu tidaklah Engkau mendapati patung, kecuali Engkau menghancurkannya. Dan tidaklah Engkau mendapati kuburan yang ditinggikan, kecuali Engkau meratakannya dengan tanah.” Dalam riwayat lain: “Dan tidaklah Engkau mendapati lukisan benda hidup, kecuali Engkau hancurkan.” (HR. Muslim: 969)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan: “Rasulullah SAW memerintahkan segala gambar tiga dimensi yakni patung dari orang mati, atau patung yang dibangun di atas kuburan agar dihancurkan, karena keduanya dapat menimbulkan kemusyrikan.” (Majmu’ Al-Fatawa, 17/462)
Tiga: Dapat Menghalangi Masuknya Malaikat Rahmat
Nabi SAW telah mengancam orang yang memiliki lukisan benda hidup agar tidak memasukkannya ke dalam rumah. Beliau menyebutkan dosa-dosa akibat perbuatan tersebut, serta kebaikan yang hilang karena keberadaan lukisan tersebut. Di antara dalil-dalilnya:
Dari Abu Thalhah diriwayatkan bahwa ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya para malaikat itu tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing atau lukisan benda hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah RA bahwa ia menceritakan pernah membeli sebuah bantal yang ada gambarnya. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, beliau langsung berdiri saja di depan pintu rumahnya dan tidak mau masuk. Aisyah bisa melihat ketidaksenangan di wajah Rasulullah saw, lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah! Aku bertaubat kepada Allah SWT dan kepada Rasul-Nya. Dosa apakah gerangan yang telah kulakukan?” Beliau SAW menjawab, ‘Dari mana engkau dapatkan bantal ini?’ Aisyah menjawab, ‘Aku yang membelinya untuk engkau gunakan duduk-duduk dan bersandar.’ Maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya orang-orang yang melukis benda-benda hidup ini akan disiksa di Hari Kiamat nanti.’ Dikatakan kepada mereka, ‘Coba kalian hidupkan lukisan-lukisan yang kalian buat itu!’ Beliau melanjutkan, ’Sesungguhnya rumah yang ada gambar semacam itu tidak akan dimasuki oleh para malaikat’.” (HR. Bukhari Muslim)
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan bahwa dari seluruh ayat dan hadits di atas membuktikan bahwa ‘illah atau alasan yang menjadi sebab diharamkannnya lukisan (patung, -red) itu ada tiga, Pertama: Meniru ciptaan Allah. Kedua: Meniru perbuatan orang-orang kafir. Ketiga: Merupakan sarana pengagungan yang akhirnya menjerumuskan kepada perbuatan syirik.
Setidaknya, paparan di atas menjadi alasan kuat larangan membuat patung di dalam Islam. Dosa syirik adalah dosa yang paling tinggi dan paling besar balasannya di akhirat. Islam tidak ingin pemeluknya dekat-dekat dengan dosa ini. Untuk itu, segala hal yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam dosa syirik dilarang, termasuk membuat patung dan sejenisnya. Tidak lain hal tersebut bertujuan melindungi para pemeluknya dari siksa Allah di akherat nanti. Wallahu ‘alam bis shawab!
Sumber :
https://www.kiblat.net
We uncovered an intrinsic beneficial adaptive response in skeletal muscles during MD when satellite cells were deleted cialis generic
most of you already know my background so all of that is a repeat for you, but I just didn t want to edit the post do i need a prescription for stromectol aa an erroneous application of the anti doping and medication control or racetrack safety rules approved by the Commission; or
stromectol online canada Furthermore, it has been found that DNA fragmentation resulting from both in- vivo and in- vitro oxidative stress is a major contributor to poor sperm quality and function, and that antioxidative therapies may hold promise in attenuating these effects 118