Pantai Way Hawang, Pantai Indah Dengan Batu Misterius di Tengah Laut

Berada di Desa Way Hawang, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, obyek wisata alam Pantau Way Hawang dapat dijangkau dengan mudah. Jaraknya hanya sekitar 15 km di sebelah Timur Kota Bintuhan yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Kaur.

Pantai Way Hawang menjadi spot wisata yang menarik untuk dikunjungi, bukan saja karena keindahan panorama alamnya, tapi juga karena adanya fenomena alam yang unik dan menarik berupa batu karang berbentuk jung atau perahu dan seringkali disebut sebagai Batu Jung.

Tidak ada satupun yang tahu sejak kapan batu unik tersebut menghiasi lautan Way Hawang. Misteri keberadaan batu tersebut hanya terungkap dari dua mitos berbau folklor alias cerita rakyat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pada versi pertama diceritakan, seorang pemuda bernama Malin Kundang mendarat di Pantai Air Manis yang ada di Padang, Sumatera Barat. Namun kapal yang ditumpanginya dihantam oleh badai sehingga terdampar di Pantai Way Hawang.

Malin Kundang yang tidak mau mengakui ibunya, akhirnya dikutuk oleh sang ibu menjadi batu. Bersamaan dengan berubahnya tubuh Malin Kundang menjadi batu, saat itu pula perahu yang ditumpanginya juga berubah wujud menjadi batu karang.

Dalam versi kedua diceritakan, dahulu ada seorang saudagar kaya yang membawa perahu dan berlabuh di pantai Way Hawang. Saat berada di tepi pantai, ada seseorang yang menghampiri dan meminta sesuatu kepada saudagar tersebut.

Saudagar pelit itu tidak mengabulkan permintaan dari orang yang ternyata Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah. Karena tersinggung, Serunting Sakti mengutuk perahu saudagar sehingga berubah jadi batu karang.

Meski kebenaran dari 2 cerita tentang Batu Jung tersebut diragukan, namun untuk keindahan alam yang tersuguh di kawasan pantai ini, tidak perlu disangsikan. Hamparan pasir putih yang memenuhi bibir pantai menjadi pemandangan yang mampu memanjakan mata.

Daya tarik tersebut semakin bertambah asyik semenjak pantai ini ditetapkan sebagai kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Way Hawang. Karena sejak saat itu pula pantai ini dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu dan dijadikan pusat penangkaran penyu.

Terdapat dua jenis penyu yang selalu singgah di Pantai Way Hawang saat musim bertelur, yaitu Penyu Sisik dan Penyu Lekang. Untuk menghindari telur-telur penyu dari para predator dan juga jarahan manusia, telur-telur tersebut diamankan untuk dan ditetaskan di tempat penangkaran.

Setelah telur-telur menetas, anak-anak penyu yang disebut tukik ini selanjutnya dipelihara hingga siap untuk dilepas di habitat aslinya. Wisatawan yang kebetulan datang saat pelepasan anak-anak penyu akan mendapat kesempatan menikmati aktifitas seru, yaitu membantu para petugas melepas anak-anak penyu ke lautan lepas.

selamat tahun baru 2023 selamat tahun baru 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.