BENGKULU- Potensi kekayaan alam Bengkulu sangat melimpah, terbukti nilai ekspor yang selalu meningkat dalam beberapa tahun ini. Pemerintah terus berupaya agar produk unggulan daerah mampu bersaing pada pasar global.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah diwakili Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Ricky Gunarwan mengungkapkan geliat ekspor di Provinsi Bengkulu mulai bertambah, sebelumnya kita launching ekspor ikan kerapu, jenihin, dan tuna serta produk olahan ikan ke Malaysia dan Singapura.
Sekarang kita akan merambah produk olahan pertanian yang akan diekspor kenegeri tirai bambu china serta cangkang sawit kenegeri gajah putih thailand.
Potensi komoditas ekspor di Provinsi Bengkulu sangat besar, salah satunya sarang burung walet yang nilai ekspornya pada 2017 sebesar 133,78 Milyar dan meningkat pada 2018 sebesar 170,889 Milyar.
Keterbukaan konektivitas pulau baai (KEK) dan bandara fatmawati (internasional) akan sangat memberi manfaat kenaikan pendapatan asli daerah dari sisi ekspor komoditas unggulan.
Dikesempatan yang sama, Kepala pusat kepatuhan, kerjasama, dan informasi perkarantinaan Badan Karantina Pertanian Sujarwanto mengatakan Bengkulu dalam sejarah tercatat sebagai wilayah yang kaya akan rempah-rempah berkualitas, sebab itu dahulu bangsa eropa rela jauh-jauh datang ke Bengkulu.
Dalam program agro gemilang (ayo galakkan ekspor generasi millenial bangsa) yang dicanangkan, mengajak generasi millenial untuk ambil bagian menjadi petani muda sekaligus eksportir karena prospeknya sangat bagus.
“Kayu olahan yang siap ekspor terdiri dari 5 jenis komoditas yaitu Rubber Wood Finger Jointed, Rubber Wood Moulding (S4S), Rubber Wood Finger Joint Laminating, Rubber Wood Laminating Board dan Albizia Falcatarina Wood Finger Joint Laminating yang dimuat dalam 25 kontainer dan akan dikirim melalui pelabuhan Pulau Baai Bengkulu,” jelasnya. (RLS)